Ferrara: Saya Ingin Juventus Yang Tak Kenal Ampun

Saya tidak mengharapkan tim saya untuk melihat posisi klasmen selama pertandingan melawan Livorno namun saya mengharapkan untuk membantai tanpa ampun karena kami tidak boleh kehilangan poin selama pertandingan ini. Tahun lalu kami terlalu banyak kehilangan poin dan ini tidak seharusnya terjadi». Ciro Ferrara tetap tidak mau menyerah: untuk mewujudkan ambisi tim, melawan Livorno, Juventus harus menang. Ini tidaklah mudah, bagaimanapun, seperti yang diwanti-wanti oleh sang pelatih, karena klub Livorno sangat terorganisir dalam bermain: "Saya mengharapkan tim yang memiliki kesolidan dalam bertahan dan mampu membuat masalah bagi kami ketika mereka menyerang. Seperti yang kita ketahui bahwa Tavano dan Lucarelli... ya saya menonton pertandingan melawan Napoli dimana selama pertandingan mereka bermain sangat baik di babak kedua. Menariknya, mereka punya pemain bagus bernama Candreva, yang dapat bermain dalam berbagai posisi, punya kualitas teknis, visi bermain dan punya tembakan yang bagus. Saya kenal baik dengan Ruoluto dan saya tahu dia akan datang ke Turin untuk mencoba kesempatannya".
Juventus akan bertemu dengan Livorno ketika banyak pemain Juventus yang sedang dibalut cedera, namun Ferrara tidak menghawatirkan hal ini: "Ini adalah situasi yang kami harus perhatikan namun saya lihat ada sisi positifnya. Dengan banyaknya yang absen, tim akan bermain dengan baik, memperlihatkan bahwa kami punya skuad yang besar dan kompetitif. Satu orang punya jenis cedera yang menghampiri entah itu cedera otot atau cedera akibat trauma. Cedera yang menimpa Melo, Salihamidzic dan Sissoko masuk dalam kategori kedua. Dengan melihat adanya banyak cedera otot, yang tidak serius, memperlihatkan bahwa hanya pemain yang masa pemulihannya memanjang hanyalah Del Piero, kami harus memusatkan perhatian di setiap pertandingan dalam waktu yang sangat singkat dan pertandingan internasional yang sering menguras tenaga dimana 15 pemain kami selalu dipanggil. Ini sangatlah normal bahwa ada saja pemain yang sangat lelah walau sudah diistirahatkan, misalnya Tiago yang tahun lalu bermain sangat sedikit dan sekarang sangat sibuk. Kami sangat ingin pulih dalam waktu singkat namun kami juga harus hati-hati memainkan pemain yang dalam tahap pemulihan".
Setelah menjawab pertanyaan tentang cedera, Ferrara kembali berbicara tentang Liga Champions saat melawan Bordeaux: "Saya membaca dan mendengar kritik yang muncul setelah hasil imbang di Liga Champions. Kami harus mengarahkan banyak hal di jalan yang benar. Kami tidak harus terlena dengan kemenangan dan kami tidak harus menyerah setelah gagal menang. Kritik, bagi saya terutama tentang pemilihan pemain masih lumrah, namun kami tahu besarnya kekuatan kami. Juventus hanya tim yang mengubah taktik dalam dua bulan saja, setelah sekian lama menggunakan formasi 4-4-2. Skema baru dengan pemain yang berbeda jelas saja hasilnya tidak nihil. Kami bermain lebih banyak menguasai bola dalam dua pertandingan pertama? bisa saja. Kami banyak memainkan pertandingan dan manajemen ingin banyak hal terutama permainan agar lebih ditingkatkan lagi. Perhatian saya bukan pada memainkan bola-bola panjang saat mulai bermain. Kami ingin lebih pro-aktif. Kadang-kadang, ini akan diperhatikan sekali bola tidak menimbulkan kesuksesan, bagaimanapun ini tergantung anggota tim yang kami mainkan dan dalam beberapa pertandingan kami bermain kurang atraktif".
Kritik yang diberikan terutama saat performa tim yang menurun saat beberapa pemain diturunkan. Giovinco, salah satunya, dipertimbangkan untuk dimainkan dibelakang dua striker: "Sebastian saat melawan lazio melakukan permainan yang baik bukan? - dikatakan Ferrara- dan diposisi manakan dia bermain? Hanya dibelakang striker! Bagaimanapun saya tidak melihat dia harus tidak bermain di posisi itu lagi. Pemain Italia ini tampak fenomenal: Kami ingin klub yang percaya pemain muda, untuk mengorbitkan mereka dan kemudian kami langsung mengatakan kepada Giovinco untuk tidak bermain di belakang striker setelah pertandingan dimana tim saat itu mengalami banyak kesulitan. Terlalu dibesar-besarkan? Saya yakni bukan dari pihak saya yang mengatakan seperti itu. Saya tidak menulis di koran. Saya tidak membuat seseorang pemain muda merasa fenomenal namum membuat mereka berusaha untuk bermain baik dalam sebuah posisi. Saya harus memberikan mereka kepercayaan dengan masukan yang benar. Dalam berbagai kasus, Giovinco besok akan bermain dan saya tidak akan mengubah skema permainan. Hanya berikan kepada saya satu alasan mengapa saya harus melakukannya. Saya ingin memberikan kepastian kepada tim saya dan tidak membuat keadaan semakin parah setelah hasil imbang melawan Bordeaux".
Dari satu pemain bertipe penyerang ke pemain lainnya, dari Giovinco ke Amauri. Pemain asal Brasil ini menjadi pusat perhatian setelah belum mencetak gol di pertandingan resmi. Aspek inilah yang tidak menarik bagi Ferrara: "Amauri sangat lapar untuk mencetak gol. Saya membaca bahwa dia diperingatkan setelah tidak mencetak gol dan itu dari saya? ini sama seperti yang dia lakukan selama pra-musim. Dalam dua pertandingan terakhir tembakannya dua kali menghujam tiang gawang dan kiper Bordeaux secara ajaib mengagalkan sundulannya. Sang penyerang tidak harus dikondisikan dengan banyak berlari dan membuktikan bahwa inilah Rooney yang punya tipe bermain yang berbeda dan banyak mencetak gol".