Semuanya dimulai pada tanggal 9 Maret 2008. Juventus memainkan pertandingan tandang ke Stadion Luigi Ferraris dipekan ke 28. Pemain belakang ini dipindahkan dari posisi aslinya bek sayap kanan ke bek sayap kiri. Pilihan ini ternyata tepat karena ini menjadi salah satu penampilan terbaiknya di musim itu. Pertama (di menit ke 25) dia mencetak gol pembuka dengan tendangan kilatnya dari luar kotak penalti, dan kemudian di menit 32 dirinya maju menyerang dan memberikan umpan manis kepada Trezeguet yang mencetak gol kedua. Pertandingan itu sendiri berakhir dengan skor 2-0 dengan Grygera sebagai salah satu pemain terbaik di pertandingan tersebut.
Beberapa bulan kemudian, di musim dan stadion yang berbeda. Tepatnya tanggal 13 November, Juventus dan Genoa bertanding di hari Kamis setelah Olimpico digunakan sebagai tempat bertanding rugby di akhir pekan. Rossoblu bermain sangat apik di Turin namun akhirnya mereka menderita kekalahan dengan skor yang cukup besar. Menit 26 Bianconeri mulai membombardir pertahanan Genoa dan kembali salah satu pencetak gol adalah Grygera. Pemain belakang ini bermain sebagai bek sayap kanan dan dari posisi ini dia bergerak dengan cepat dan sukses mencetak gol di menit 6: tembakan menyilang yang akhirnya membuat Rubinho memungut bola dari gawangnya. Dari sudut yang sama, 20 menit kemudian, dia kembali menyerang dan melepaskan umpan kepada Amauri yang menyundul bola dan mengubah skor menjadi 2-0. Di akhir pertandingan hasil 4-1 dengan gol yang dicetak Iaquinta dan sebuah gol bunuh diri di menit akhir pertandingan dicetak oleh Papastathopoulos.
Hasil positif yang diraih Juventus melawan Genoa akhirnya dibalas di pertemuan selanjutnya, di kandang Genoa, tepatnya tanggal 11 April terjadi banyak kesalahan dalam bermain. Juventus mengakhiri babak pertama dengan skor tertinggal 2-1 dan minus seorang pemain (Camoranesi terkena kartu merah). Grygera masih berusaha untuk bermain cemerlang. Di menit 39 berkolaborasi dengan Nedved, dirinya membuat Iaquinta dengan mudah menceploskan bola ke dalam gawang Genoa dan skor berubah 2-2 sebelum kembali tertinggal oleh gol yang dicetak mantan pemain Juventus, Palladino dan mengubah skor menjadi 3-2 bagi keunggulan Genoa.
Sangat mudah mengharapkan gol ketiga saat melawan Genoa, Momen klasik "Non C'e due senza tre" (Tidak akan ada angka 2 tanpa angka 3). "Di Republik Ceko kami tidak punya perumpamaan ini- sebut Grygera- namun tidak masalah bagi saya untuk melanjutkan momen ini. Dalam beberapa hari, semua orang mengingat saya selalu mencetak gol bila saya bertemu dengan Genoa. Saya tidak tahu apakah saya akan melakukannya lagi, namun saya akan berusaha bila kesempatan itu datang".
Juga hal yang terpenting dalam tradisinya melawan Rossoblu, Grygera ingin meraih satu tempat di formasi utama pertandingan ini. Pemain tim nasional Republik Ceko ini ikut bertanding sebagai pemain di formasi utama pada dua laga awal di musim ini (saat melawan Chievo dan Roma) namun gagal bermain saat melawan Lazio akibat cedera (dirinya digantikan dengan Caceres yang menjadi pemain terbaik di pertandingan tersebut) dan Bordeaux. Dirinya kembali bermain saat melawan Livorno. "Bersama tim nasional Ceko saat melawan San Marino, saya mengalami tubrukan yang menyebabkan lutut saya bengkak. Sekarang saya sudah merasa sehat kembali. Di hari sabtu saya bermain selama 90 menit penuh dan saya sekarang sudah siap".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar