Semua tentang Juve dan Livorno

PERJALANAN LIVORNO
Hingga kini, Livorno mengoleksi 2 poin yang didapatkan setelah dua kali imbang di kandang dengan skor yang sama 0-0 saat melawan Cagliari dan Milan.
Saat mereka tandang ke Napoli, mereka kalah 3-1. Selama babak pertama Napoli mencetak 2 gol yang dicetak oleh Quagliarella dan hamsik serta balasan oleh Lucarelli di awal babak kedua. Jika diamati, sebelum skor 3-1 yang sekali lagi dicetak oleh Quagriella, terdapat banyak kesempatan mencetak gol yang didapat, namun hingga pertandingan berakhir, Livorno punya 7 kesempatan mencetak gol.
Hingga kini, sebanyak pertandingan yang mereka mainkan, Livorno selalu punya banyak kesempatan mencetak gol daripada lawannya: 2-2 saat melawan Cagliari dan 3-3 saat melawan Milan.
Membedakan statistik saat Juventus bertemu dengan Chievo dan Livorno yang tandang ke Napoli, tidak satupun yang akan meremehkan kekuatan tim berjuluk Tuscani ini dan tidak boleh disepelekan. Tempo permainan yang sangat cepat, presentase pergerakan yang efektif, cepat dalam mengcover area sendiri saat kehilangan bola dan punya kemampuan bola-bola panjang yang baik, sama dengan Bianconeri, yang bermain di tengah dan selalu menekan. Livorno tidak banyak menggunakan bola-bola panjang dan selalu berusaha untuk bermain dengan tenang. Perhatian tertuju kepada intensitas percobaan mencetak gol yang sangat tinggi, dan ini sudah ditunjukkan oleh mereka hingga kini.
HAL-HAL YANG DIPERCAYA
Pemain Juventus yang bermain hingga 90 menit di sepanjang pertandingan seri-A yang telah dimainkan adalah Gigi Buffon, Chiellini dan mantan pemain Livorno, Amauri.
Bagi Livorno yang paling dipercaya ada 4 pemain. Pertama adalah kiper De Lucia, berusia 25 tahun, yang membukukan debutnya di Seri-A saat berusia 18 tahun bersama Parma dimana dirinya pernah membukukan 1 kali penampilan saat kembali ke divisi utama 4 tahun kemudian dengan tim yang sama. Pemain lainnya yang paling dipercaya adalah Antonio Candreva, salah satu pemain Italia U-21 yang diasuh Cashiragi. Pemain berusia 22 tahun ini, membukukan debut perdananya di Seri-A dua musim yang lalu, saat bermain bersama Udinese, sebelum pindah ke Livorno di musim 2008/2009 dimana saat itu dia pindah sementara.
Christian Raimonsi bermain selama 288 menit dalam 3 pertandingan. Pemain berusia 28 tahun ini, bergabung dari Vicenza setelah bermain di C2, C1 dan B, mengoleksi 14 kali bermain di Seri-A bersama Palermo di musim 2004/2005. Terakhir, Nico Pulzetti, pemain berusia 25 tahun, yang bergabung bersama Livorno dalam 3 musim. Debutnya di Seri-A saat bertarung melawan Juventus di tanggal 25 Agustus 2007 di pekan perdana Seri-A dan di akhir musim itulah Livorno akhirnya terdegradasi.
SEJARAH PERTEMUAN
Pertandingan tandang melawan Juventus selalu diakhiri dengan hasil buruk bagi Livorno, mereka hanya dapat meraih sekali hasil imbang dan sekali menang dalam 15 kali pertemuan di Seri-A. Kedua peristiwa tersebut sudah lama sekali terjadi.
Kembali ke musim 1948/1949 dimana kedua tim berbagi angka 2-2 di seri-A. Hasil imbang ini tidak dapat dilupakan karena setelah itu mereka terdegradasi ke Seri-B dan kemudian baru dapat promosi kembali di tahun 2003, ini berarti mereka membutuhkan waktu setengah abad untuk kembali.
Kemenangan satu-satunya yang mereka raih adalah saat mereka bertemu di tanggal 11 Januari 1942 dimana Livorno saat itu menang 3-2. Pemain yang bermain saat itu adalah striker Albania Riza Lustha, pemain Albania satu-satunya yang pernah bermain untuk Juventus. Striker ini pemegang rekor pencetak gol terbanyak ke gawang Livorno dengan 7 gol dan kemudian diikuti oleh David Trezeguet dengan 4 gol.
Skor yang paling banyak dibukukan oleh Juventus diantara 13 kemenangan tersebut adalah skor 2-1 yang dibukukan hingga 4 kali. Di tahun 1935, saat itu Juventus sukses merengkuh 5 kali titel scudetto, dimana saat itu Varglien II mencetak 2 gol di menit-menit akhir pertandingan dan membuat kemenangan bagi tim tuan rumah.
Empat musim berikutnya, skor 2-1 juga dibukukan dengan susah payah: Bianconeri memulai dengan skor pembuka di menit 1 gol oleh Monti dan dibalas dengan cepat oleh Zidarich II. Kemudian pertandingan dimenangkan lewat penalti oleh Foni, pertandingan dengan penuh ketegangan dan ditandai dengan diusirnya pemain di kedua tim (Busidoni dari Juventus dan Viani II dari Livorno). Di musim 1940/1941 sekali lagi Lustha membuat keunggulan setelah dibalas oleh Stua. Skor 2-1 yang sama juga dicetak di musim 1946/1947 dengan dua gol di awal babak kedua dimana gol dicetak oleh Muccinelli dan Astorri dan gol balasan oleh Piana di pihak Livorno.